kembali teringat pada bunga itu
dilarutnya ini malam
hanya manis senyuman itu
yang namanya terus terngiang penuhi rongga-rongga otak
hanya cerita bersamanya
yang tak terusik realitas
di berbagai sajak
di berbagai kerajaan yang menjelang
adakah tersimpan uluran tangan itu
biar sayap mengepak damai dalam kerinduan
menembus, hingga segala logika pun tak lagi beraturan sebab terus terpana atas rayuan senyuman manis
masih tentang dia,
tentang sekuntum bunga
yang pesona kelopaknya terus saja merayu.....
Kendari/ 08.03.2010/02.31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar